Team
Building : Membangun Team yang Solid
http://www.paranoiaquest.com/content/images/GroupBuldingActivities.jpg |
Team Building adalah suatu upaya yang
dibuat secara sadar untuk mengembangkan kerja kelompok dalam suatu organisasi. Ahli-ahli
ilmu sosial menyebut kelompok adalah suatu kumpulan orang yang terdiri dari dua
atau lebih yang berinteraksi dengan stabil dan diantara mereka mempunyai tujuan
yang sama serta menganggap kelompok itu sebagai kelompoknya sendiri (merasa
memiliki). Walaupun tak dapat disangkal bahwa ada beberapa kegiatan/aktifitas
yang mungkin lebih efisien bila dikerjakan oleh perseorangan, namun
banyak sekali masalah yang bersifat terlalu luas dan terlalu kompleks untuk
ditangani oleh satu orang. Dalam hal ini kerja team pada manajemen dapat
memberikan hasil akhir yang lebih efektif dibanding dengan kerja perorangan.
Karakteristik Kelompok / Team
1.
Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi
sosial baik secara verbal maupun non verbal.
2.
Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama
lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok.
3.
Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat
menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4.
Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan
atau minat yang sama.
5.
Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal
satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota
kelompoknya.
Mengapa Diperlukan Team Building
?
Pada prinsipnya kita memerlukan team building untuk
memperbaiki kinerja kelompok yang kita miliki, namun ada beberapa kondisi yang
perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan team
building, antara lain:
1.
Kondisi kelompok yang memerlukan peningkatan moralitas
dan hasil kerja tim.
2.
Pucuk pimpinan yang jarang berfikir dan bertindak
sebagai bagian sebuah kelompok.
3.
Terjadi kurang pengertian antar sesama anggota
kelompok, tidak ada arahan dan semangat kerja yang timbul
dalam suatu kelompok, sehingga kelompok kehilangan arah kerja.
4.
Dalam kelompok baru dimana terdapat beberapa individu
yang menonjol tapi tidak dapat bekerja bersama dalam kelompok.
5.
Kurangnya rasa percaya diri antar sesama anggota tim,
tidak dapat dicapai kesepakatan terhadap tujuan bersama tim dan adanya
ketidaktahuan akan kemungkinan peluang yang dapat dilakukan oleh anggota
tim.
Manfaat Membangun Team
Team building
yang dilakukan secara benar dan berkesinambungan akan memberikan hasil
perubahan yang seringkali jauh lebih baik dari dugaan semula. Manfaat atau hasil yang dirasakan :
Bagi pimpinan team/kelompok:
1.
Pimpinan tim akan menjadi lebih kuat dan lebih efektif
2.
Pimpinan tim mampu menyesuaikan gaya kepimimpinannya,
dengan lebih memperhatikan kepentingan dan tanggung jawab kelompok dibandingkan
kepentingan pribadi
3.
Terdapat apresiasi yang lebih besar dari pimpinan tim
terhadap kebutuhan anggota tim dan bagian-bagian dalam tim.
4.
Pimpinan menjadi lebih mampu untuk berkomunikasi
secara langsung kepada anggota tim sehingga terjadi hubungan pengertian yang
lebih baik antara pimpinan dan anggota tim.
5.
Pimpinan tim memiliki inisiatif untuk lebih memahami
prakasa anggotanya.
6.
Pimpinan mempunyai komitmen yang lebih tinggi terhadap
sasaran kerja dan memiliki harapan yang lebih besar.
Bagi individu anggota team/kelompok :
1.
Sebagian besar individu memiliki pendekatan yang lebih
persuasif, toleransi menjadi lebih tinggi dan memiliki kepercayaan untuk
mengajukan argumentasi tanpa terikat oleh hirarki.
2.
Komunikasi dan dialog antar sesama anggota kelompok
menjadi lebih bebas dan terbuka, yang selama ini menjadi salah satu
hambatan utama dalam perkembangan kelompok.
3.
Terdapat “ruang “ yang lebih terbuka untuk mengakui
beberapa kelemahan-kelemahan pribadi, bahkan kadangkala tidak jarang yang
mengundurkan diri karena kesadaran diri (ini bukan penyelesaian yang
diharapkan).
4.
Banyak masalah antar pribadi sesama anggota
tim/kelompok yang selama ini mengganjal dapat dipecahkan dengan lebih mudah
karena keterbukaan semua anggota tim.
Bagi pelaksanaan kerja tem/kelompok :
1.
Pertemuan team/kelompok menjadi lebih terstruktur dan
efektif.
2.
Hasil yang diperoleh lebih dapat diterima
dan terdistribusi dengan baik kepada sesama peserta.
3.
Terjadi perbaikan kerja dalam mencapai sasaran,
peningkatan kemampuan dalam mengevaluasi individu dan kelompok dengan cara yang
lebih profesional.
4.
Tingkat komunikasi dalam dan antar kelompok menjadi
lebih komprehensif dan efektif, walaupun dalam kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan.
5.
Komitmen yang lebih kuat terhadap sasaran-sasaran
baru.
6.
Terciptanya otonomi yang lebih besar pada tingkat
manajer.
Lebih banyak waktu digunakan untuk bekerja sama dengan
kolega dan bekerja sama dalam mencapai tujuan.
Tahapan Membuat Program Team Building
Program yang
sukses tentu menghasilkan produktifitas yang optimal pula. Kesuksesan program
tentunya sangat bergantung pada kualitas seorang pemimpin sebagai pengawas dan
pemilik kebijakan perusahaan/organisasi.
Sebagai
pengawas program dan pelaksanaannya, seorang pemimpin seharusnya memahami
kebutuhan setiap anggota dan perusahaan/organisasi itu sendiri. Sehingga
program yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan mampu mencapai target yang
diinginkan.
Kesuksesan
melaksanakan program berarti kualifikasi dan kualitas pemimpin dalam
merealisasikan idealisme perusahaan/organisasi terbukti. Selain itu, kesuksesan
program tentu berdampak secara langsung terhadap perilaku kerja setiap anggota.
Perilaku kerja anggota yang produktif, efisien, efektif dan kontributif
tentunya menjadi keinginan setiap pemimpin.
Melalui
program team building itulah pemimpin dapat mewujudkan budaya kerja dengan etos
kerja terbaik yang bisa diberikan setiap orang. Mulai dari perumusan, perencanaan,
pelaksanaan hingga evaluasi adalah beberapa contoh proses yang harus dilalui
pemimpin sebelum mengimplementasikannya di perusahaan/organisasi. Program yang
baik merupakan program yang dapat mengembangkan skill masing-masing individu
maupun kolektif.
Nah, berikut beberapa cara membuat program yang baik:
1.
Target Program.
Target adalah hal pertama yang harus selalu dipikirkan dan ditentukan
sebelum membuat mekanisme dan penjadwalan pelaksanaan program team building
perusahaan/organisasi. Target program harus memiliki minimal kriteria : jelas
(definitif), terukur secara kuantitatif dan kualitatif, dan cara pencapaian.
Program yang mampu memperlihatkan langkah dalam realisasi target adalah program
yang dapat dipertanggungjawabkan. Program tersebut sekaligus sebagai cerminan
kualitas intelegensia dan determinasi pemimpin dalam mengambil kebijakan.
2.
Pahami Kondisi.
Kejelian dan kecerdasan memahami kondisi yang ada akan menjaga pemimpin
dari kegagalan. Kemampuan untuk membaca situasi berdasar data kebutuhan
perusahaan/organisasi mencerminkan sikap bijaksana pemimpin. Sebelum sebuah
program dilakukan, seorang pemimpin harus memahami dengan benar kebutuhan yang
akan dipenuhi melalui pelatihan. Sehingga pelatihan yang diadakan akan dapat melengkapi
kekurangan dari kondisi yang ada. Kelengkapan data juga sebagai pembanding
pemimpin dalam melihat perkembangan perusahaan/organisasi sebelum dan setelah
team building dilakukan. Memperoleh kelengkapan data harus dilakukan secara
kontinyu, hal ini untuk menjaga kedinamisan dan informasi terkini. Sehingga
perancangan dan perumusan program team building mampu memenuhi kebutuhan setiap
periode kerja.
3.
Jadwal Program Jelas.
Program team building yang terjadwal rapi dan tertata akan mudah
diimplementasikan daripada rancangan program yang tidak terjadwal. Mekanisme
jadwal waktu program ini pula yang akan menjaga pimpinan perusahaan/organisasi
untuk senantiasa berada pada koridor dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Menjadwal hingga waktu terkecil dari suatu program akan memberi gambaran jangka
panjang bagi usaha perusahaan/organisasi dalam meraih target. Penjadwalan juga
akan membantu setiap anggota perusahaan/organisasi untuk melakukan setiap aktivitas
tepat waktu dan sasaran.
Namun demikian, pelaksanaan program team building yang dilakukan selayaknya
mengacu pada komunitas/team kerja-team kerja yang dimiliki
perusahaan/organisasi. Rancangan program yang baik harus mampu dilihat dari
perspektif yang utuh. Bagaimanapun, program tersebut tidak boleh melupakan
esensi asalnya, yakni mengikat kekuatan setiap individu dalam team. Sebab
kekokohan setiap team yang akan membentuk kekokohan perusahaan itu sendiri.
Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar