BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
PT. SINAR SOSRO Berdiri pada tahun 1974, PT SINAR SOSRO merupakan
perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia
dan di dunia.
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat
Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
·
Peduli terhadap KUALITAS
·
Peduli terhadap KEAMANAN
·
Peduli terhadap KESEHATAN Produk
·
Serta RAMAH
LINGKUNGAN
PT. Sinar
Sosro terus berinovasi dengan mengembangkan merek dan produk minuman yang
bertujuan untuk memuaskan para konsumen dan pelanggan.
Saat ini PT. Sinar Sosro memiliki produk-produk dengan berbagai kategori
yaitu :
1.
Teh siap minum dengan merek Tehbotol Sosro, Fruit Tea
Sosro dan S-Tee.
2.
Minuman berkarbonasi / soda dengan merek TEBS dan
Creso
3.
Jus dengan merek Country Choice dan Happy Jus
4.
Air mineral dengan merek Prim-a
Untuk
menghasilkan kualitas teh yang bermutu, bahan baku teh hanya diambil dari
perkebunan milik sendiri yaitu dengan nama perusahaan PT. AGROPANGAN PUTRA
MANDIRI.
Perkebunan yang dimiliki ada di beberapa daerah, yaitu di Cianjur yaitu di
Gunung Manik, Gunung Rosa dan Gunung Cempaka, di daerah Pangalengan yaitu di
Cukul, di daerah Tasikmalaya yaitu di gunung Satria dan Sambawa, dan di daerah
Garut yaitu di Neglasari.
Dari
perkebunan inilah dipetik daun teh yang berkualitas terbaik. dari perkebunan
teh tersebut , daun teh kemudian diolah menjadi teh kering yang menjadi bahan
baku teh untuk produk-produk PT. Sinar Sosro yaitu dengan nama perusahaan PT.
GUNUNG SLAMAT.
PT.
Agropangan Putra Mandiri dan PT. Gunung Slamat merupakan sister company dari
PT. Sinar Sosro yang bernaung perusahaan induk yaitu Rekso Group
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa visi misi dari PT Sinar Sosro
2.
Bagaimana strategi yang dilakukan PT Sinar Sosro
3.
Bagaimana
struktur organisasi dan segmen tugasnya
4.
Bagaimana Budaya organisasi / SOP metode Pengolahannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Visi dan Misi PT. Sinar Sosro
VISI :
Mengutamakan agar
produk-produknya dapat sampai pada konsumen dimanapun mereka berada
MISI :
Meningkatkan jaringan distribusi
(baik Nasional atau Internasional) dengan memasarkan produk baru dibidang
minuman.
2.2 Strategi
Perusahaan
1. Strategi
Produk/Brand
Sosro
melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh
untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada
awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh
yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro
membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan
botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing
dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh
akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah
keunggulan kompetitif dari Sosro.
Brand Sosro
telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah berhasil mengembangkan
merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand equity yang kuat. Beberapa hal
yang dapat dicermati dalam pembentukan brand equity ini adalah :
1.
Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat
dikatakan telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh
Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam
kemasan botol.
2.
Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti
selama puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil
menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
3.
Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat
dilihat bahwa ketika orang menyebut teh botol kemudian yang
menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
4.
Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini
merupakan hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga
kualitas, dan strategi promosi yang dilakukan dengan jargon “apapun makanannya
minumannya teh botol sosro”.
Hasil dari
brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu memudahkan PT.
Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit
Tea untuk kalangan muda dan Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi,
selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang
terlihat dari profit margin antara agen dan distributornya .
Ada Hal
menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan penggunaan kata “Teh Botol”
kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan dari
brand ini, sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand equity
harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat, karena
ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen lain
akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam botol
dari bermacam-macam produsen seperti tekita dan frestea yang di produksi oleh
coca cola dan pepsi .
Dalam melakukan
pengembangan brand PT. Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi. Diantaranya
adalah :
1.
Line Exten s ion dengan mengeluarkan produk Fruit Tea
dengan pangsa pasar generasi muda, dan juga peluncuran
produk Tebs untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi minuman
berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama untuk
produk Fruit Tea yang kemudian mulai menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi.
Kesuksesan produk ini adalah karena kekuatan saluran distribusi dari PT. Sinar
Sosro, dan dengan produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi PT. Sinar Sosro
menghadirkan inovasi dan menjadi pioneer dengan menyajikan produk teh dengan
rasa buah dan produk teh yang mengandung soda.
2.
Brand Exten s ion dengan meluncurkan produk Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA.
2. Strategi
Distribusi (Penempatan)
Distribusi
(penempatan) adalah bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara menyampaikan
produk-produk dari produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat keputusan
mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan
produk-produk mereka. Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan
mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan
availability dan kualitas produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Distribusi
Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek,
Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol
Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat.
Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan
mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan
distribusi. Ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Pihak
Sosro selalu memantau outlet-outlet Sosro dari pengaruh pesaing (competitor)
yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro. Survei AC Nielsen beberapa waktu
lalu menemukan availability Sosro mencapai 100 persen
3.
Strategi Harga
Pertama kali
mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar
yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu
itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak
lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang
sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki
keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang
dipasarkan pertama kali di Indonesia
4.
Strategi Promosi
Sosrodjojo,
pendiri perusahaan sosro, awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes
cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol.
Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada
calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama
sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji
berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam
tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak
teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik
sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol
limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan
kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan
kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Promosinya
kini bukan menggunakan metode cicip rasa tetapi kini banyak iklan-iklan sosro
yang terlihat di berbagai stasiun televisi, internet, majalah, surat kabar,
radio, dan berbagai acara-acara besar maupun kecil.
5.
Targetting
Identifikasi
target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam perencanaan
dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi
banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh
kesesuaian produk.
Target dari
teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis.
Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang
melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik
dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat
target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan).
2.3 Struktur
Organisasi
Struktur
organisasi PT. Sinar Sosro berbentuk gabungan lini dan fungsional dimana
kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat
memberikan perintah kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang
kerjanya.
1.
Spesifikasi Tugas
Pembagian
pekerjaan pada PT. Sinar Sosro dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan.
Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar
kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Sinar
Sosro adalah sebagai berikut :
1.
General Manager
Merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada Direktur
Operasi. Tugasnya sebagai berikut:
a. Menentukan
garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
b. Bertanggung
jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
c. Mengarahkan dan
meneliti kegiatan perusahaan.
d. Menerapkan,
menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya.
e. Menyebarkan dan
menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi pelaksanaannya.
f. Melaksanakan
kontrak kerja dengan pihak luar.
g. Mengkoordinir
dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin
hubungan kerja yang baik.
h. Bersama manager
lain membuat rencana produksi per triwulan.
2. Manager Produksi dan Maintenance (PM)
Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:
a. Merencanakan
dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan
persediaan.
b. Mengadakan
pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang
ditentukan.
c. Membuat laporan
produksi secara periodik untuk mengenai pamakaian bahan dan jumlah produksi.
d. Mengawasi dan
mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan
sehingga dapat dilakukan perbaikan.
e. Mengatur kegiatan
perawatan mesin.
f. Membuat rencana
produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.
3. Manager Personalia dan Umum
Bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang
berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke luar
maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya sebagai berikut:
a. Membantu
direktur dalam hal kegiatan administrasi.
b. Mengawasi
penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen.
c. Merekrut dan
melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
d. Mengkoordinir
dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.
e. Mengerjakan
administrasi kepegawaian.
4. Kepala Bagian Pembelian
Bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM. Tugasnya adalah sebagai
berikut:
a. Mengkoordinir
dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian.
b. Mengawasi
kegiatan administrasi pembelian.
c. Melakukan
pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.
5. Manager
Accounting dan Finance
Bertanggung
jawab kepada General Manager. Tugasnya
sebagai berikut:
a. Membuat laporan
keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
b. Mengendalikan
budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
c. Bertanggung
jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi.
6. Kepala Divisi/Supervisor
Untuk produk Teh Botol Sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian
menurut shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenance.
Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Memimpin dan
mengendalikan kegiatan di bidang produksi.
b. Menyiapkan
laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data produksi, jumlah batch
produksi, pemakaian bahan dan lain-lain.
c. Bertanggung
jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas produk yang
dihasilkan.
d. Menyusun jadwal
dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya.
7. Kepala Gudang
Bertanggung jawab kepada Supervisor. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir
dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku.
b. Membuat laporan
penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan.
c. Mengontrol
persediaan bahan.
d. Memesan bahan
bila telah habis.
8. Manager Quality Control
Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir
dan mengawasi pengendalian mutu produk.
b. Memberi
saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan keadaan
mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
9. Kasir
Bertanggung
jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah sebagai
berikut:
a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap
hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
b. Membantu atasan dalam hal penerimaan
maupun pembayaran perusahaan yang berhubungan dengan keuangan.
c. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan
keluar kepada atasannya.
10. Keamanan
Bertanggung
jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari,
baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
b. Mengawasi dan mencatat tamu yang
berkunjung ke perusahaan.
11. Analis
Bertanggung
jawab kepada manajer QC. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengukuran mutu produk baik
sebelum diproses maupun setelah diproses.
b. Memberikan saran dan langkah berikutnya
yang dilakukan atas pengukuran mutu.
2.4 Budaya
Organisasi (SOP / Metode Pengolahan)
Proses Produksi PT Sinar Sosro
ungaran intinya terdiri dari tiga tahap proses.
1.
Penanganan Air (water Tretment).
PT. Sinar
Sosro memiliki 3 sumber sumur sebagai mata air. Dua diantaranya untuk keperluan
produksi, sedangkan 1 buah di gunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sekitar. Penanganan air sebagai baha utama yang akan di gunakan dalam pembuatan
teh botol adalah dengan menampung air bawah tanah yang telah di pompa
menggunakan deep wll pump di dalam tabung kerucut bersekat. Air yang di tampung
tersebut diberi tambahan kaporit dan PAC (poly Alumuniumn Cloride). Penambahan
kaporit berguna juga untuk membunuh kuman –kuman di dalam air.
2.
Proses Pembuatan Teh Cair Manis
1. Pemasakan Sirup Gula(Pelarutan Gula)
Air dari tangki softener 2 dilewatkan pada Plate
Heat Exchager (PHE), air ini kemudian di tampung dalam tangki pelarut gula.
Gula pasir di masukkan ke dalam hopper, air dari tangki pelarut gula di alirkan
ke hopper untuk di campurkan dengan gula. Untuk mempermudah proses pelarutan di
lakukan proses sirkulasi. Sirup gula ini kemudian di ambil sempel untuk di
periksa kadar gula, kesadahan, suhu dan aroma. Apabila telah memenuhi standar,
proses di lanjutkan dengan mengalirkan larutan gula menuju niagara filter.
2.
Pemasakan Teh
Pemasakan teh di awali dengan memasukan teh kering
ke tangki penyeduh teh. Tangki yang di gunakan berjumlah dua buah, teh di
masukkan dalam tangki 1 dan diisi dengan air buffer panas. Setelah
pengekstrakan, teh cair pahit pekat dala tangki penyeduhan teh 1 di alirkan ke
tangki penyeduhan teh 2. Teh pada tangki 1 di beri campuran air buffer lagi.
Setelah proses pengekstrakan, kemudian TCP pekat ini di ambil sempel kadar
tanin, warna dan suhu cairan.
3.
Proses Pasteurisasi
Di dalam proses paseurisasi Teh Cair Panas yang
keluar dari Mix tank masuk ke dalam Pasteurizer. Pasteurizer berfungsi membunuh
mikrobia dengan cara mempertahankan suhu panas. Teh cair panas hasil
pasteurisasi masuk ke dalam bag filter dan selanjutnya akan menuju mesin
filter.
4.
Pembotolan ( Bottling Line )
Bottling Line merupakan alur penanganan botol mulai
dari botol kosong hingga menjadi botol isi yang di simpan untuk kemudian di
pasarkan.
·
Pallet, krat dan botol kosong dibawa
menggunakan Forklift.
·
Depalletizer : proses ini dimana melepas
crat yang masih berisikan botol-botol kosong dari pallet dan menjalankanya di
conveyor.
·
Decrater : Proses melepas botol dari
cratnya menuju jalur conveyor yang berbeda.
·
Pembersihan
Crat : proses membersihkan crat setelah di pisahkan dengan botol.
·
Pembersihan Botol : proses pembersihan
botol menggunakan mesin dengan air yang bersuhu tunggi.
·
Sortir Manual 1 : menyortir botol kotor
yang tidak bisa di bersihkan oleh mesin.
·
E.B.I : Merupakan pendeteksi benda asing
menggunakan sensor optic.
·
Sortir Manual 2 : antisipasi jika ada
yang terlepwat oleh E.B.I.
·
Filler dan crowner : Proses pengisian teh
dan memebri tutup pada botol.
·
Kinerja Produksi : Menghitung Jumlah teh
botol yang telah di produksi dan memberi label kadaluarsa.
·
Sortir manual 3 : menyortir jika ada
benda asing yang ikut masuk ke dalam botol serta memastikan kode kadaluarsa
telah tertera.
·
Crater : menggabungkan kembali botol
yang telah terisi dengan crat yang sudah di bersihkan.
·
Palletizet : Memasukan crat yang sudah
terisi botol dengan pallet.
BAB III
KESIMPULAN
Pada masa sekarang ini, seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan
perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi
dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan orientasi
dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan ini.
Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang
hendak dibeli.
Dalam hal ini SOSRO mampu menjaga
kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran dengan
melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat bersaing. Bahan bakunya pun
dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh
sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik
rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali.
DAFTAR
PUSTAKA
· https://www.academia.edu/4981653/TUGAS_MANAJEMEN_STRATEGIK_VISI_MISI_TUJUAN_DAN_STRATEGI_PERUSAHAAN
·
Pengenalan pabrik ketika kunjungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar