Kamis, 14 April 2016

Makalah Hasil Kunjungan PT. Sinar Sosro

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
PT. SINAR SOSRO Berdiri pada tahun 1974, PT SINAR SOSRO merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia.
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
·                Peduli terhadap KUALITAS
·                Peduli terhadap KEAMANAN
·                Peduli terhadap KESEHATAN Produk
·                Serta RAMAH LINGKUNGAN
PT. Sinar Sosro terus berinovasi dengan mengembangkan merek dan produk minuman yang bertujuan untuk memuaskan para konsumen dan pelanggan.
Saat ini PT. Sinar Sosro memiliki produk-produk dengan berbagai kategori yaitu :
1.             Teh siap minum dengan merek Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro dan S-Tee.
2.             Minuman berkarbonasi / soda dengan merek TEBS dan Creso
3.             Jus dengan merek Country Choice dan Happy Jus
4.             Air mineral dengan merek Prim-a
Untuk menghasilkan kualitas teh yang bermutu, bahan baku teh hanya diambil dari perkebunan milik sendiri yaitu dengan nama perusahaan PT. AGROPANGAN PUTRA MANDIRI.
Perkebunan yang dimiliki ada di beberapa daerah, yaitu di Cianjur yaitu di Gunung Manik, Gunung Rosa dan Gunung Cempaka, di daerah Pangalengan yaitu di Cukul, di daerah Tasikmalaya yaitu di gunung Satria dan Sambawa, dan di daerah Garut yaitu di Neglasari.
Dari perkebunan inilah dipetik daun teh yang berkualitas terbaik. dari perkebunan teh tersebut , daun teh kemudian diolah menjadi teh kering yang menjadi bahan baku teh untuk produk-produk PT. Sinar Sosro yaitu dengan nama perusahaan PT. GUNUNG SLAMAT.
PT. Agropangan Putra Mandiri dan PT. Gunung Slamat merupakan sister company dari PT. Sinar Sosro yang bernaung perusahaan induk yaitu Rekso Group
1.2   Rumusan Masalah
1.          Apa visi misi dari PT Sinar Sosro
2.          Bagaimana strategi yang dilakukan PT Sinar Sosro
3.          Bagaimana  struktur organisasi dan segmen tugasnya
4.          Bagaimana Budaya organisasi / SOP metode Pengolahannya

BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Visi dan Misi PT. Sinar Sosro
VISI :
Mengutamakan  agar produk-produknya dapat sampai pada konsumen dimanapun mereka berada
MISI :
Meningkatkan jaringan distribusi (baik Nasional atau Internasional) dengan memasarkan produk baru dibidang minuman.
2.2     Strategi Perusahaan
1.       Strategi Produk/Brand
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Brand Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand equity yang kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam pembentukan brand equity ini adalah :
1.             Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol.
2.             Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama  puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
3.             Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa  ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
4.             Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil  dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi yang dilakukan dengan jargon “apapun makanannya minumannya teh botol sosro”.
Hasil dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu memudahkan PT. Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk kalangan muda dan Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi, selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen dan distributornya .
Ada Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan penggunaan kata “Teh Botol” kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan dari brand ini, sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat, karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam botol dari bermacam-macam produsen seperti tekita dan frestea yang di produksi oleh coca cola dan pepsi .
Dalam melakukan pengembangan brand PT. Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi. Diantaranya adalah :
1.             Line Exten s ion dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan pangsa  pasar generasi muda, dan juga peluncuran produk Tebs untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi. Kesuksesan produk ini adalah karena kekuatan saluran distribusi dari PT. Sinar Sosro, dan dengan produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi PT. Sinar Sosro menghadirkan inovasi dan menjadi pioneer dengan menyajikan produk teh dengan rasa buah dan produk teh yang mengandung soda.
2.             Brand Exten s ion dengan meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA.
2.       Strategi Distribusi (Penempatan)
Distribusi (penempatan) adalah bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan produk-produk mereka. Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Pihak Sosro selalu memantau outlet-outlet Sosro dari pengaruh pesaing (competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro. Survei AC Nielsen beberapa waktu lalu menemukan availability Sosro mencapai 100 persen
3.             Strategi Harga
Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia
4.             Strategi Promosi
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Promosinya kini bukan menggunakan metode cicip rasa tetapi kini banyak iklan-iklan sosro yang terlihat di berbagai stasiun televisi, internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai acara-acara besar maupun kecil.
5.             Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesesuaian produk.
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan).
2.3     Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Sinar Sosro berbentuk gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya.

 
1.             Spesifikasi Tugas
Pembagian pekerjaan pada PT. Sinar Sosro dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut :
1.             General Manager 
Merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi. Tugasnya sebagai berikut:
a.       Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
b.       Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
c.       Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.
d.      Menerapkan, menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya.
e.       Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi pelaksanaannya.
f.       Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.
g.       Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.
h.       Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan.
2.      Manager Produksi dan Maintenance (PM) 
Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:
a.       Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan.
b.       Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditentukan.
c.       Membuat laporan produksi secara periodik untuk mengenai pamakaian bahan dan jumlah produksi.
d.      Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
e.       Mengatur kegiatan perawatan mesin.
f.       Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.
3.      Manager Personalia dan Umum 
Bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke luar maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya sebagai berikut:
a.       Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.
b.       Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen.
c.       Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
d.      Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.
e.       Mengerjakan administrasi kepegawaian.
4.      Kepala Bagian Pembelian 
Bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a.       Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian.
b.       Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.
c.       Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.
5.      Manager Accounting dan Finance 
Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:
a.       Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
b.       Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
c.       Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi.
6.      Kepala Divisi/Supervisor
Untuk produk Teh Botol Sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian menurut shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenance. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a.       Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.
b.       Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan dan lain-lain.
c.       Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas produk yang dihasilkan.
d.      Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya.
7.      Kepala Gudang
Bertanggung jawab kepada Supervisor. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a.       Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku.
b.       Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan.
c.       Mengontrol persediaan bahan.
d.      Memesan bahan bila telah habis.
8.      Manager Quality Control 
Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a.       Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk.
b.       Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
9.      Kasir 
Bertanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a.       Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
b.       Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang berhubungan dengan keuangan.
c.       Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya.
10.    Keamanan 
Bertanggung jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a.       Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
b.       Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan.
11.    Analis 
Bertanggung jawab kepada manajer QC. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a.       Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah diproses.
b.       Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran mutu.
2.4     Budaya Organisasi (SOP / Metode Pengolahan)
Proses Produksi PT Sinar Sosro ungaran intinya terdiri dari tiga tahap proses.
1.             Penanganan Air (water Tretment).
PT. Sinar Sosro memiliki 3 sumber sumur sebagai mata air. Dua diantaranya untuk keperluan produksi, sedangkan 1 buah di gunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Penanganan air sebagai baha utama yang akan di gunakan dalam pembuatan teh botol adalah dengan menampung air bawah tanah yang telah di pompa menggunakan deep wll pump di dalam tabung kerucut bersekat. Air yang di tampung tersebut diberi tambahan kaporit dan PAC (poly Alumuniumn Cloride). Penambahan kaporit berguna juga untuk membunuh kuman –kuman di dalam air.
2.             Proses Pembuatan Teh Cair Manis
1.     Pemasakan Sirup Gula(Pelarutan Gula)
Air dari tangki softener 2 dilewatkan pada Plate Heat Exchager (PHE), air ini kemudian di tampung dalam tangki pelarut gula. Gula pasir di masukkan ke dalam hopper, air dari tangki pelarut gula di alirkan ke hopper untuk di campurkan dengan gula. Untuk mempermudah proses pelarutan di lakukan proses sirkulasi. Sirup gula ini kemudian di ambil sempel untuk di periksa kadar gula, kesadahan, suhu dan aroma. Apabila telah memenuhi standar, proses di lanjutkan dengan mengalirkan larutan gula menuju niagara filter.
2.             Pemasakan Teh
Pemasakan teh di awali dengan memasukan teh kering ke tangki penyeduh teh. Tangki yang di gunakan berjumlah dua buah, teh di masukkan dalam tangki 1 dan diisi dengan air buffer panas. Setelah pengekstrakan, teh cair pahit pekat dala tangki penyeduhan teh 1 di alirkan ke tangki penyeduhan teh 2. Teh pada tangki 1 di beri campuran air buffer lagi. Setelah proses pengekstrakan, kemudian TCP pekat ini di ambil sempel kadar tanin, warna dan suhu cairan.
3.             Proses Pasteurisasi
Di dalam proses paseurisasi Teh Cair Panas yang keluar dari Mix tank masuk ke dalam Pasteurizer. Pasteurizer berfungsi membunuh mikrobia dengan cara mempertahankan suhu panas. Teh cair panas hasil pasteurisasi masuk ke dalam bag filter dan selanjutnya akan menuju mesin filter.
4.             Pembotolan ( Bottling Line )
Bottling Line merupakan alur penanganan botol mulai dari botol kosong hingga menjadi botol isi yang di simpan untuk kemudian di pasarkan.
·                Pallet, krat dan botol kosong dibawa menggunakan Forklift.
·                Depalletizer : proses ini dimana melepas crat yang masih berisikan botol-botol kosong dari pallet dan menjalankanya di conveyor.
·                Decrater : Proses melepas botol dari cratnya menuju jalur conveyor yang berbeda.
·                Pembersihan Crat : proses membersihkan crat setelah di pisahkan dengan botol.
·                Pembersihan Botol : proses pembersihan botol menggunakan mesin dengan air yang bersuhu tunggi.
·                Sortir Manual 1 : menyortir botol kotor yang tidak bisa di bersihkan oleh mesin.
·                E.B.I : Merupakan pendeteksi benda asing menggunakan sensor optic.
·                Sortir Manual 2 : antisipasi jika ada yang terlepwat oleh E.B.I.
·                Filler dan crowner : Proses pengisian teh dan memebri tutup pada botol.
·                Kinerja Produksi : Menghitung Jumlah teh botol yang telah di produksi dan memberi label kadaluarsa.
·                Sortir manual 3 : menyortir jika ada benda asing yang ikut masuk ke dalam botol serta memastikan kode kadaluarsa telah tertera.
·                Crater : menggabungkan kembali botol yang telah terisi dengan crat yang sudah di bersihkan.
·                Palletizet : Memasukan crat yang sudah terisi botol dengan pallet.

 BAB III
KESIMPULAN
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan ini. Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli.
Dalam hal ini SOSRO mampu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran dengan melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat bersaing. Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali.

DAFTAR PUSTAKA
·                www.sosro.com
·                Pengenalan pabrik ketika kunjungan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar